SOCIAL MEDIA

Wednesday, May 6, 2015

Book Review: Rembulan Tenggelam Di Wajahmu by Tere Liye

Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tebal: 428
Format: Paperback
Terbit: April, 2009
Harga: Rp48.000 (BukaBuku)
Rating: 4 / 5 stars

Date started: 30 April 2015 - Date finished: 5 Mei 2015

Sinopsis:
Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut- marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata: Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima Pertanyaan. Lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?
Maka apakah kita akan bertanya: Apakah cinta itu? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memilki pilihan dalam hidup? Apakah makna kehilangan?
Ray (tokoh utama dalam kisah ini), ternyata memiliki kecamuk pertanyaan sendiri. Lima pertanyaan sebelum akhirnya dia mengerti makna hidup dan kehidupannya.
Siapkan energi Anda untuk memasuki dunia Fantasi Tere-Liye tentang perjalanan hidup. Di sini hanya ada satu rumus: semua urusan adalah sederhana. Maka mulailah membaca dengan menghela nafas lega
Review:
Buku ini berkisah tentang kehidupan Rehan Raujana atau yang biasa dikenal dengan Ray/Rae. Di cerita ini Ray adalah seorang pasien di rumah sakit yang sedang mengalami koma di umurnya yang ke-60, dia sudah mengalami koma tersebut cukup lama dan suatu hari dia membuka matanya dan dibawalah dia pada perjalanan akan makna hidup yang sesungguhnya. Penuntun perjalanan ini adalah sosok yang dideskripsikan sebagai "orang yang memiliki wajah menyenangkan." Di kesempatan ini Ray diberi kehormatan untuk mengetahui jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya selama dia hidup.

Di perjalanan ini, sosok tersebut menunjukkan serpihan-serpihan kehidupan masa lalu Ray yang berkaitan dengan jawaban pertanyaan-pertanyaan Ray. Pertanyaan Ray yang pertama membawanya pada masa-masa kecilnya yang buruk di Panti Asuhan, tempat yang dibencinya sejak dulu. Di tempat itu Ray menjadi anak pembangkang dan suka melawan ditambah lagi adanya Penjaga Panti sok suci yang sepertinya tidak menyukai Ray. Ternyata ada makna dibalik mengapa dia tinggal di Panti tersebut dan jawaban itu mengagetkan baginya.

Pertanyaan demi pertanyaan satu-per-satu terjawab akan kehidupan Ray. Jawabannya terselubung pada kehidupan masa lalunya, seperti di saat dia bahagia tinggal di sebuah Rumah Singgah—satu-satunya tempat dimana dia merasa memiliki keluarga, kehidupan buruknya tinggal sendirian di kamar  yang sangat kecil dekat tempat pembuangan sampah dimana dia bertemu orang yang mengajaknya melakukan tindak kriminal, saat indah bertemu dengan kekasih hatinya di sebuah gerbong kereta, dan saat-saat dia sukses di bidang kontraktor. Semua bagian masa lalu kehidupan Ray ada maknanya, semua tindakan yang pernah dia lakukan selama hidupnya memiliki dampak positif dan juga negatif pada orang disekitarnya whether he realizes it or not.
"Yang perlu kau tahu adalah kau sangat beruntung, Ray. Amat beruntung. Tahukah kau? Semua orang selalu diberi kesempatan untuk kembali. Sebelum maut menjemput, sebelum semuanya benar-benar terlambat. Setiap manusia diberikan kesempatan mendapatkan penjelasan atas berbagai pertanyaan yang mengganjal hidupnya... Kau akan mendapatkan penjelasan melalui perjalanan yang hebat ini."
Rembulan Tenggelam Di Wajahmu merupakan buku pertama karya Tere Liye yang aku baca. Aku memenangkan buku ini di giveaway kak Wardah @ melukis bianglala | mengores warna lewat kata. Salah satu syarat giveaway ini adalah aku harus meresensi buku ini setelah memenangkannya. Awalnya aku milih buku ini karena memang sedang berencana mulai mengoleksi buku-buku Tere Liye (sejauh ini baru memiliki buku ini, Rindu, dan Amelia). Jadi aku pikir, why not? Bisa sekalian mulai membaca karya Tere Liye.

Ah, buku ini sangat bagus. Menurutku buku ini tidak hanya bagus dalam segi penulisannya, yang ngomong-ngomong sangat indah aku suka sekali. Akan tetapi, buku ini juga memilki makna yang dalam dan juga bisa mengajarkan pembacanya. Tentu saja, banyak makna yang kudapat setelah membaca buku ini salah satunya bahwa hidup itu memang sebenarnya adil—orang yang baik nantinya akan dibalas kebaikannya dan orang yang jahat pun juga akan dibalas kejahatannya.

Penceritaan buku ini dituturkan dengan sudut pandang orang ketiga. Memang pada awalnya untuk beberapa orang agak susah mengikuti cerita ini, akupun juga karena awalnya ada cerita tentang Raina tapi kemudian pada bab berikutnya karakternya berganti jadi Ray. Tetapi, semua kebingunganku terjawab pada ending cerita ini. Mungkin bisa membingungkan juga karena alurnya yang maju dan mundur karena diisi dengan banyak flashback—ada Rehan masa lalu sewaktu masa mudanya dan ada Ray masa sekarang yang telah bangun dari koma dan sedang menjalankan sebuah "perjalanan spiritual."

Setelah membaca banyak resensi orang-orang di Goodreads, ternyata banyak orang yang bilang bahwa buku ini mirip buku The Five People You Meet in Heaven karya Mitch Albom jadi mereka merasa bahwa cerita ini kurang orisinil. Tetapi, karena aku belum pernah membaca buku itu sebelumnya jadi aku merasa bahwa ini adalah cerita yang unik dan orisinil bagiku. Si penulis berhasil menarikku untuk terus membaca buku ini hingga halaman terakhir (meskipun membutuhkan waktu cukup lama buatku menyelesaikan buku ini, mostly karena aku lebih banyak nonton TV series dan film di liburan kali ini daripada membaca...).
"Kau tahu, hampir semua orang pernah kehilangan sesuatu yang berharga miliknya, amat berharga malah. Ada yang kehilangan sebagian tubuh mereka, cacat, kehilangan pekerjaan, kehilangan anak, orang-tua, benda-benda berharga, kekasih, kesempatan, kepercayaan, nama baik, dan sebagainya. Dalam ukuran tertentu, kehilangan yang kau alami mungkin jauh lebih menyakitkan. Tetapi kita tidak sedang membicarakan ukuran relatif lebih atau kurang. Semua kehilangan itu menyakitkan."
Bagi kalian yang belum pernah membaca karya Tere Liye sebelumnya seperti aku, aku sarankan untuk mencoba membaca buku ini dulu. Dijamin tidak akan mengecewakan. It is an enjoyable read filled with deep meanings that left you thinking in the end.

© books-over-all ©

1 comment:

  1. Wah syukurlah kalau kamu menyukainya :)

    Sejujurnya saya tidak bisa juga menyelesaikan buku ini makanya lebih baik berpindah tangan kepada yang bakal lebih menikmatinya.

    ReplyDelete